Letda Inf Angger Panduyudha tinggal di Dusun Watu Gilang, Desa Mulusan, Paliyan adalah anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Swandi dan Dwi Supriyanti. Semenjak dilahirkan, ayahnya berkeinginan supaya Angger mampu menjadi anggota TNI, oleh sebab itulah itulah Iswandi memberikan nama Angger Pandu Yudha.
Awalnya keluarga Angger tinggal di Jambi. Setelah ayah Anggercukup lama bekerja sebagai guru di Jambi, sekitar tahun 2006, keluarga mereka pindah ke Gunungkidul. Sang Ayah, Swandi kemudian bekerja sebagai guru di SD Paliyan II. Sementara ibunya, Dwi Supriyanti bekerja sebagai guru di SLB di wilayah Playen.
Pendidikan
Sekolah pendidikan pertamanya ia lanjutkan di SMP 1 Wonosari. Awalnya, prestasi akademik yang ditunjukkan Angger biasa-biasa saja. Baru saat duduk di kelas 2, prestasi akademiknya mulai menonjol.
Pretasi yang ditunjukan Angger menarik perhatian UGM buat memberikan pembinaan. Selanjutnya prestasi Angger, terutama dalam pelajaran matematika semakin terasah.
Dukungan datang dari Pihak sekolah, ia diikutsertakan dalam berbagai perlombaan pelajaran matematika hingga meraih medali perunggu dalam olimpiade matematika.
Perhatianpun datang dari pihak yang lain, SMA Taruna Nusantara merekrutnya bagi menjadi siswa di sana, akhirnya angger bisa melanjutkan studinya di SMA Taruna Nusantara Magelang melalui beasiswa KASAD.
Setelah lulus dari SMA Taruna Nusantara, Angger mendaftarkan diri sebagai mahasiswa di di UGM Yogyakarta. Saat mendaftar di di UGM Yogyakarta iapun mengikuti seleksi taruna AD.
Nasib baik menimpa angger, ia dinyatakan diterima di UGM dan dinyatakan lolos seleksi taruna Angkatan Darat. Dia akhirnya memilih buat bergabung di Akademi Militer.
Setelah menempuh pendidikan sekitar empat tahun, Angger menjadi lulusan terbaik dan meraih anugrah Adhi Makayasa. Anugerah Adhi Makayasa adalah penghargaan tahunan kepada lulusan terbaik dari setiap Akademi TNI dan Polri. Penerima penghargaan ini adalah mereka yang secara seimbang bisa menunjukkan prestasi terbaik di tiga aspek yakni akademis, kesamaptaan jasmani dan kepribadian atau mental.
Ada dua tokoh kenamaan yang pernah meraih penghargaan serupa yg sempat menjabat menjadi orang utama di Indonesia beberapa diantara adalah Luhut Binsar Panjaitan, Susilo Bambang Yudhoyono dan Moeldoko. Selain penghargaan Adhi Makayasa, juga menerima Predikat Prestasi Cumlaude dengan Indek Prestasi Komulatif (IPK) 3,72.
Selain memperoleh pangkat Letnan Dua dan Inspektur Polisi Dua, Anggerjuga memperoleh gelar S.T. Han (Sarjana Terapan Pertahanan) dan S.T.K (Sarjana Terapan Kepolisian). (berbagai sumber)