Forex  

5 Kesalahan Yang Membatasi Profit Trading

5 Kesalahan Yang Membatasi Profit Trading

5 kesalahan yang membatasi profit trading kali ini akan saya bahas karena tujuan utama dalam trading atau dalam bisnis apapun, adalah memperoleh profit / laba / keuntungan. Jika anda sudah bisa menghasilkan profit, itu artinya anda telah berhasil menjalani profesi sebagai trader.

Dari beberapa kasus di lapangan banyak trader mengalami profit hanya segitu-segitu saja padahal dana sudah ditambah. Dalam kata lain hasilnya belum maksimal sesuai dengan modal yang sudah dikeluarkan.

Jika hal itu anda rasakan berarti ada yang salah dalam trading anda. Tentu anda tidak mau kan mengeluarkan modal yang cukup besar namun profit yang anda hasilkan sangat kecil.

5 Kesalahan Yang Membatasi Profit Trading

1. Tidak Memiliki Trading Plan / Goal Yang Jelas

Sebagai trader profesional maka wajib hukumnya untuk memiliki trading plan dan goal yang jelas. Jika saat ini anda belum menentukan goal atau belum memiliki trading plan maka segera buat sekarang juga.

Sebagai trader kita harus paham soal ROI (Return of Investment) agar trading kita bisa lebih efektif dan mendapatkan hasil yang maksimal.

Apa itu ROI ?

Return Of Investment (ROI) adalah prosentase kalkulasi pertumbuhan profit yang dihitung berdasarkan modal awal (Initial deposit).

Sebagai contoh modal awal kita adalah 1000 USD, dalam satu bulan kedepan balance / aset kita menjadi 2000 USD maka ROI kita dalam sebulan adalah 100%.

sayangnya tidak semua trader memahami hal ini, banyak dari mereka (Khususnya trader pemula) yang trading asal profit saja.

Baca Juga :  5 Level Perjalanan Seorang Trader

Misalkan modal awal 1000 USD dalam satu bulan menghasilkan ROI 30-50% itu sudah sangat bagus. Kalau di ROI dibawah 30% = kurang, sedangkan ROI diatas 500% = Kurang bagus. Jadi yang ideal itu yang tidak terlalu kecil namun juga tidak terlalu besar.

Nah untuk mencapai ROI sesuai yang kita targetkan kita harus memiliki trading plan. Namun jika anda masih belum paham soal hal ini anda dapat mempelajari lagi tentang Money Management secara lebih mendalam.

2. Menggunakan Lot Yang Tidak Sesuai Balance

Hal yang menentukan apakah profit kita dapatkan itu besar atau kecil adalah jumlah lot yang kita gunakan saat melakukan trading.

Semakin besar lot yang kita gunakan, maka akan semakin besar pula potensi profit yang kita peroleh. Begitu juga, semakin kecil lot yang kita gunakan maka akan semakin kecil pula potensi profit yang kita peroleh. Dalam menentukan jumlah lot ini, anda dapat menyesuaikan dengan balance yang anda miliki saat ini.

Pada intinya penggunaan lot haruslah ideal, tidak terlalu kecil dan juga tidak boleh terlalu besar. Jika terlalu kecil maka balance anda akan lama sekali berkembangnya. Sebaliknya, jika lot yang anda gunakan terlalu besar maka balance anda akan sangat beresiko MC.

Jadi agar profit yang anda hasilkan bisa lebih maksimal, usahakan lot yang anda gunakan tidak terlalu kecil dan juga tidak terlalu besar.

3. Tidak Mampu Beradaptasi Dengan Kondisi Market

Kondisi Market Trading

Faktor ketiga yang dapat menghambat profit anda adalah ketidakmampuan dalam beradaptasi dengan kondisi market.

Market itu memiliki karkater pergerakan yang mana tidak selamanya pergerakan market itu besar, dan tidak selamanya pergerakan market itu kecil. Pergerakan naik turun yang tidak menentu inilah yang disebut dengan Fluktuatif.

Anda dapat memperoleh profit yang besar dalam pergerakan market yang besar. Sebaliknya, anda hanya akan memperoleh profit yang kecil pada pergerakan market yang kecil (sideway).

Baca Juga :  7 Alasan Menggunakan Teknik Scalping

Maka agar profit anda dapat lebih maksimal, anda dapat trading hanya pada kondisi market dengan pergerakan yang besar saja.

4. Strategi Trading Yang Buruk

Dengan tidak memiliki strategi trading yang bagus mustahil kita dapat menganalisa pergerakan harga di market. Dan tanpa analisa maka juga sangat mustahil kita bisa menghasilkan profit yang konsisten.

Sudah memiliki strategi trading, berarti saya sudah bisa menghasilkan profit dong?

Jawaban dari pertanyaan itu adalah belum tentu karena kalau strategi trading anda buruk, justru akan dapat menyebabkan loss atau bahkan MC.

Setiap strategi itu memiliki tingkat akurasi yang berbeda beda. Strategi A memiliki tingkat akurasi 60%, strategi B 70%, strategi C 80%, strategi D 90%, dst.

Strategi yang anda gunakan saat ini memiliki tingkat akurasi berapa %?

Jika strategi anda hanya memiliki tingkat akurasi 60%, itu artinya masih kurang dan perlu anda tingkatkan lagi agar profit anda lebih maksimal tentunya.

Jadi kesimpulannya untuk memaksimalkan profit maka anda harus tingkatkan akurasi strategi trading yang anda gunakan jika anda serius dalam bisnis ini.

5. Tidak Percaya Diri Dalam Melakukan Entry

Sebelum kita melakukan OP Buy maupun Sell kita harus terlebih dahulu memiliki dasar analisa yang jelas. Dan harus memiliki alasan yang kuat mengapa kita melakukan OP, jadi tidak boleh asal OP tanpa ada dasar analisa yang jelas.

Apa patokan yang kita jadikan sebagai dasar untuk melakukan OP?

Dasar yang kita jadikan patokan untuk membuka entry adalah Teknik / Strategi Trading. Melalui strategi trading yang dimiliki kita akan dapat menentukan apakah kita harus OP Buy atau OP Sell. Ketika kondisi market sudah sesuai dengan rule dari strategi kita maka tidak perlu banyak mikir lagi, kita bisa langsung OP saat rule sudah terpenuhi dengan baik.

Baca Juga :  Sejarah Awal Munculnya Trading Forex

Ketika rule kita memberikan signal Buy, sudah seharusnya kita OP Buy. Ketika rule kita sudah memberikan signal Sell sudah seharusnya kita OP Sell.

Namun kita sering kebanyakan mikir, sering berasumsi, kita tidak percaya dengan rule dari strategi kita sendiri. Sehingga ketika ada momen dan signal kita abaikan begitu saja, padahal kalau kita mengikuti signal tersebut harusnya bisa profit.

Salam Profit Konsisten

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *